Visiting Professor Dosen Pascasarjana di Southeast Asian Studies, Institute of East Asian Philology, Goethe University of Frankfurt
Frankfurt - 5 Desember 2024, Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Prof. Sahiron Syamsuddin dan Wakil Direktur Pascasarjana Ahmad Rafiq, Ph.D. menyampaikan Kuliah Tamu (Visiting Professor) pada Kolokium Studi Asia Tenggara, di Southeast Asian Studies, Institue of East Asian Philology, Goethe University of Frankfurt yang diampu oleh Prof. Arnt Graff. Kuliah ini selain dihadiri oleh mahasiswa master dan Doktor pada Program Kajian Asia Tenggara, juga dihadiri oleh beberapa orang dari KJRI Frankfurt dan beberapa aktivis kemanusiaan global yang melaksanakan kegiatan di negara-negara di Asia Tenggara. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari program Visiting Professor yang dilaksanakan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga sejak tahun 2017 baik yang inbound maupun outbound dengan mengirimkan Profesor dan Dosennya untuk mengajar di Perguruan Tinggi Mitra di Luar Negeri. Saat itu, Pascasarjana setiap tahun mengirimkan Profesor atau Dosennya ke beberapa negara di Eropa dan Asia: Prof. Machasin, Prof. Noorhaidi, dan Prof. Abdul Karim, masing-masing ke Austria, Belanda dan Inggris, dan Bangladesh. Program ini sempat terhenti ketika covid-17 melanda dunia, diaktifkan kembali sejak tahun ini.
Kuliah pertama disampaikan Prof. Sahiron tentang Transformasi Penafsiran Al-Quran di Indonesia: Pendekatan Ma’na cum-Maghza yang dilanjutkan dengan tanya jawab. Pendekatan ini dikembangkan oleh Sahiron dengan didasarkan dari pembacaannya terhadap sejumlah pendekatan-pendekatan lainnya yang pernah ditawarakan dan dikembangkan dalam diskurus kajian Al-Quran secara global maupun lokal di Indonesia. Untuk menekankan kontribusi penting dari tawaran pendekatan ini, Sahiron menggunakan kasus populer dan aktual di Indonesia, yaitu penafsiran kata wali dalam al-Quran, tepatnya Al-Maidah ayat 51.
Kelas dilanjutkan oleh Ahmad Rafiq, Ph.D. yang menyampaikan materi perkuliahan tentang Kitab Suci dan Masyarakat. Materi pada hari itu difokuskan pada kasus strategi muslim yang bukan penutur bahasa Arab di Indonesia dalam menerima al-Quran. Perkuliahan ini menunjukan bahwa kanonisasi kitab suci ke dalam bahasa tertentu, yang dalam kasus al-Quran adalah ke dalam bahasa Arab, sementara para penerima yang meyakini al-Quran sebagai kitab suci tidak semuanya, bahkan mayoritas, tidak berbahasa Arab, termasuk di Indonesia, telah melahirkan praktik keagamaan tertentu. Praktik tersebut dapat terhubung atau tidak dengan praktik yang sama, baik di masa Nabi ataupun praktik di kalangan masyarakat yang bertutur dengan bahasa Arab. Praktik baru ini berfungsi untuk, antara lain, menandai identitas keagamaan tertentu di lokalitas-lokalitas yang berbeda.
Setelah kuliah dosen tamu, Direktur dan Wakil Direktur mengadakan pertemuan informal dengnn Prof Arnt Graff dan beberapa koleganya untuk mengembangkan kemitraan yang sudah ada. sebelumnya, pada tahun 2022 Pascasarjana juga pernah mengirimkan mahasiswa Program Doktor untuk melaksanakan Program Sandwich dalam rangka penulisan disertasi selama 3 bulan. Pertemuanitu menyepakati untuk melanjutkan dan mengembangkan kegiatan-kegiatan yang sudah ada.